Pages

Kamis, 03 Desember 2009

Bagian Puisi

Mandalawangi - Pangrango

Senja itu, ketika matahari turun ke dalam jurang-jurangmu
aku datang kembali
ke dalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu.

Walaupun setiap orang bicara tentang manfaat dan guna,
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku.

Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala,
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta

Malam ini ketika kebisuan menyelimuti Mandalawangi,
kau datang kembali dan bicara tentang kehampaan

Hidup adalah soal, keberanian, menghadapi yang tanda tanya
Tanpa kita bisa menawar
“ Terimalah dan Hadapilah ! “

Dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara,
aku terima semua itu
melampaui batas hutan-hutanmu, melampaui batas-batas jurangmu.

Aku cinta padamu Pangrango,
karena aku cinta keberanian hidup !

Jakarta, 19 Juli 1966

Soe Hok Gie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar